Obat baru itu, bernama Levitra, masih satu keluarga dengan Viagra. Keduanya bekerja dengan sasaran enzym penting untuk membuat ereksi. Food and Drug Administration mengizinkan peredaran Levitra Kamis.
Sampai sekarang, Viagra pil biru berbentuk berlian hanya satu-satunya resep dokter oral yang tersedia bagi sekitar 30 juta pria Amerika yang menderita impotensi—kebanyakan tidak menggunakan terapi medis.
Levitra, dibuat oleh Bayer AG dan dipasarkan oleh GlaxoSmithKline, mulai dijual di Eropa. Pil impotensi ketiga Cialis, dari Eli Lilly & Co. dan Icos Corp. – juga mendapat persetujuan beredar di Eropa dan diperkirakan akan menggempur pasar farmasi AS akhir tahun ini.
Tiga pil itu secara keseluruhan bekerja dengan gaya yang sama dan masih belum ada penelitian yang dipublikasikan langsung untuk menjelaskan keunggulan pil itu masing-masing.
FDA menyetujui Levitra, yang dikenal dengan nama kimia vardenafil, berdasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa pria rata-rata bisa mengalami 5 kali ereksi saat berhubungan seksual dengan meminum pil ini dibanding diberikan obat tiruan.
Dalam penelitian beberapa ribu pria, para peneliti melaporkan Viagra telah membantu 70% dari mereka untuk mengembalikan ereksi.
Seperti Viagra, Levitra juga hadir dengan beberapa peringatan serius yang bisa berakibat fatal bagi beberapa pria yang meminumnya.
Menurut FDA, Levitra jangan digunakan bagi pria yang:
- Meminum nitrate-yang terkandung dalam obat-obatan untuk penyakit jantung.
- Meminum obat yang disebut alpha blockers, seperti Cardura, untuk tekanan darah tinggi atau memperbesar prostat. Kombinasi keduanya akan menyebabtkan tersumbatnya tekanan pembuluh darah dan menyebabkan pingasan.
FDA juga menyatakan Levitra juga bukan untuk pasien dengan kondisi jantung jarang yang dikenal sebagai QT prolongation karena obat itu akan menyebabkan detak jantung tidak normal.
Levitra juga dilarang bagi pria yang pernah mendapat serangan jantung atau stroke yang mempunyai tekanan darah yang sangat rendah atau tekanan darah tinggi yang tak terkontrol.
Untuk pria normal, Levitra juga mempunyai dampak sampingan utama seperti sakit kepala, pilek dan hidung tersumbat. Sekitar 2% mengalami pusing/gamang.
Para pria disarankan untuk berolahraga secara fisik dahulu sebelum menggunakan Levitra untuk pertama kali, kata FDA.
Pabriknya menyatakan Levitra akan ada di rak-rak apotik dalam beberapa pekan ini tapi menolak menyebutkan harganya.
Dengan pesaing baru itu, urologis memperkirakan boom iklan konsumer yang mungkin malah membuat para pria enggan pergi ke dokter dan meminta pendapat ahli.
Penjualan Viagra, yang dilempar di pasar tahun 1998, total mencapai US$1,7 miliar tahun lalu. Sebelum mempunyai pesaing, Pfizer, Inc membuat Viagra sebagai salah satu obat yang paling dipromosikan secara nasional dan menghabiskan dana pemasaran US$101 juta pada 2001 sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar