Tanya (T): Usia saya sudah 14 tahun dan berbadan kurus tetapi mengapa payudara saya belum berkembang dan belum juga mendapat datang bulan?
Jawab (J): Banyak buku yang membahas tentang masalah perkembangan dan pubertas menyatakan bahwa “perkembangan payudara dimulai pada usia delapan sampai tiga belas tahun,” atau “pertumbuhan tubuh wanita pada masa puber dimulai di usia sembilan sampai lima belas tahun,” sedangkan rata-rata seorang gadis mendapat datang bulan yaitu pada usia 12,8 tahun. Masa puber normalnya terjadi pada awal usia delapan atau sembilan tahun, atau sampai usia duabelas atau empat belas tahun.
Kecuali jika pada usia yang mencapai enam belas atau tujuh belas tahun tetapi Anda belum mendapat tanda-tanda masa puber (misalnya, pertumbuhan payudara dan menstruasi), tidak perlu ada hal yang patut dikhawatirkan – paling tidak secara medis. Tetapi secara sosial, Anda pasti merasa tertekan saat melihat payudara teman-teman mulai berkembang, mendengar mereka berbicara tentang menggunakan bra, serta bercerita sekitar pengalaman mendapat datang bulan untuk pertama kalinya.
Sayangnya tidak ada satupun yang dapat Anda lakukan untuk memaksa tubuh Anda, cobalah untuk berlatih senam menambah ukuran payudara seperti dalam film GREASE yang membantu meningkatkan otot sekitar dada -- payudara tidak memiliki jaringan otot.
Apakah sudah membicarakan hal ini pada ibu? Bertanyalah padanya kapankah dia mendapat menstruasi awal dan kapan payudaranya mulai berkembang, yang mungkin bisa berpengaruh pada rata-rata perkembangan Anda. Atau mungkin Anda bisa membicarakan hal ini pada praktisi kesehatan untuk memeriksa kesehatan serta perkembangan Anda. Atau mungkin Anda merasa lebih nyaman bila membicarakan masalah ini pada perawat kesehatan di sekolah Anda.
Saat datang bulan dimulai, lemak tubuh membutuhkan sekitar seperempat dari seluruh total berat badan tubuh Anda. Sehingga jika Anda adalah seorang atletik atau orang berotot, mungkin datang bulan akan datang sedikit terlambat. Misalnya seperti pada seorang wanita pemanjat tebing cenderung memiliki payudara berukuran kecil dan mengalami datang bulan lebih lambat sampai mereka dapat menormalkan kembali kondisi badan mereka setelah beraktifitas berat.
T: Apa yang dimaksud dengan Premenstrual Dysphoric Disorder (PDD)?
J: Banyak wanita yang mengalami Premenstrual Syndrome yang berakibat rasa tidak nyaman, iritasi dan perubahan mood (perasaan) menjelang menstruasi. Ini disebut Premenstrual Dysphoric Disorder(PDD).
Premenstrual Dysphoric Disorder muncul karena ketidak seimbangan hormon serotonin, zat kimiawi yang berada pada otak. Sirklus normal akan mendorong hormon wanita berinteraksi dengan serotonin sehingga terjadi ketidak seimbangan yang dapat mempengaruhi mood dan menimbulkan gejala Premenstrual Dysphoric Disorder. Ini dapat menimbulkan :
1. Mengalami kelainan menstruasi , dengan gejala:
- Sering gugup atau resah
- Mengalami perubahan fisik atau biologis
- Tidak mampu mengkontrol kemarahan
- Penurunan minat pada segala hal
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Mudah merasa lelah
- Sering kehilangan kontrol atas diri
- Susah tidur
- Pembesaran payudara,
2. Pertambahan berat badan dan nyeri otot
3. Sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Wanita yang mengidap Premenstrual Dysphoric Disorder disarankan untuk menjauhi alkohol, kafein dan sesuatu yang manis. Dan disarankan pula untuk mengkonsumsi vitamin, kalsium dan suplemen B-6 serta mengkonsumsi makanan rendah lemak. Pengobatannya yaitu dengan fluoxetine yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman ataupun efek gejala Premenstrual Dysphoric Disorder.
T: Mengapa perut menggembung menjelang menstruasi?
J: Perubahan fisik atau psikologi menjelang menstruasi adalah hal yang umum dialami para wanita. Hormon ini akan mengubah perilaku kita menjadi baik atau buruk, selama mendapat menstruasi. Untuk mengatasinya cobalah hal-hal berikut:
- Perhatikan diet Anda. Kurangi konsumsi garam, kafein, alkohol dan makanan yang manis.
- Menambah asupan Vitamin B6 yang terdapat pada gandum, roti, sereal, daging, sayur, susu, keju, kacang, telor dan ikan.
-Tetap beraktivitas dengan aktif.
T: Apakah hot flashes itu?
J: Hot flashes cenderung selalu dihubungkan dengan menopause (mati haid), namun juga merupakan dampak dari rasa cemas yang terjadi saat pembuluh darah terbuka sehingga berkontraksi secara tak teratur. Meskipun hot flashes selalu berbeda-beda pada setiap wanita tetapi hot flashes selalu dijabarkan dengan gejala yang sama yaitu rasa panas pada bagian atas tubuh dan wajah. Hot flashes juga menyebabkan rasa lemas dan sering berkeringat dimana pada beberapa wanita sering merasa kedinginan baik sebelum dan setelah hot flashes.
T: Apakah boleh melakukan tes pap smear saat datang bulan?
J: Tes pap smear jarang sekali dilakukan saat seorang wanita mengalami datang bulan, meskipun datang bulan tidak mempengaruhi hasil tes pap smear, tetapi darah saat datang bulan dapat mempengaruhi hasil tes normal karena sel-sel abnormal pada mulut rahim sulit untuk diamati.
Sebaiknya Anda melakukan tes pap smear diantara sepuluh atau dua puluh hari setelah datang bulan. Jangan sekali-kali menggunakan jenis-jenis perawatan MissV, menyemprotkan air pada MissV, ataupun memasukkan spermasida (seperti foam, jeli, film, atau tablet) sekitar dua hari sebelum melakukan tes pap smear karena hal tersebut dapat menghilangkan atau mempersulit tes pada sel-sel abnormal.
T: Mengapa saya selalu merasa sakit pada Gastrointestinal saat datang bulan? Rasa sakit pada gastrointestinal saat datang bulan pada wanita sudah umum terjadi. Namun penelitian masih meragukan hubungan psikologis wanita dengan rasa sakit pada gastrointestinal (GI) dan sistem menstruasi. Sebuah hipotesis menyatakan bahwa saluran GI merespon perubahan tingkat hormon, seperti progesterone, yang menyebabkan pembengkakan, diare, dan/atau konstipasi (sembelit) selama siklus menstruasi.
Selain itu selama siklus datang bulan wanita, prostaglandin yang dikenal sebagai kondisi iritasi yang serius diproduksi dalam jumlah banyak (hormon prostaglandin adalah hormon yang menyerupai sebuah substansi yang secara langsung mempengaruhi kerja jaringan kapan saja terjadi berkontraksi sehingga menyebabkan timbulnya kram perut).
Ada beberapa obat yang direkomondasikan untuk meredakan sakit saat datang bulan dan dapat mengatasi iritasi pada GI misalnya, jenis NSAIDS: NonSteroidal Anti-Inflammatory Drugs, seperti ibuprofen. Sebuah kajian yang khusus membahas masalah ini telah diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology pada Oktober 1998 yang menunjukkan wanita yang mengalami sindrom iritasi perut atau juga dikenal dengan Irritable Bowel Syndrome (IBS), dan juga disebut Inflammatory Bowel Disease (IBD) seperti penyakit Crohn atau ulcerative colitis lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami masalah pencernaan dibandingkan pada wanita yang menderita masalah perut serius.
Semua wanita yang mengalami iritasi pada GI selama siklus datang bulan tidak mengalami IBS ataupun IBD, meskipun harus selalu memeriksakan diri jika terdapat gejala yang serius.
Berikut ini beberapa web sites yang membahas masalah tersebut yaitu: American College of Gastroenterology National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) The American Gastroenterological Association.
Wanita yang mengalami dysmenorrhea (kram perut selama siklus datang bulan) cenderung mengalami masalah fungsi usus. Tetapi Anda dapat meminimalkan rasa tidak nyaman selama siklus datang bulan tersebut dengan:
- Menyeleksi dan memilih makanan yang Anda konsumsi selama siklus datang bulan
- Konsumsilah biji-bijian kaya serat, seperti roti olahan gandum 100% atau beras merah, dan banyak makan sayur, kurangi konsumsi gula, garam, makanan pedas, serta kafein.
- ” De-stressing”(kurangi stres)
- Selalu melakukan teknik-teknik penenangan diri, seperti melakukan meditasi, yoga, ataupun hanya berbagi rasa dengan seseorang
- Berolahragalah secara rutin Olah raga secara rutin dapat mengurangi strees dan membantu sistem pencernaan Anda berfungsi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar