Menurut sebuah laporan, kaum lelaki yang mengkonsumsi Viagra (sildenafil) selama sembilan bulan setelah pengangkatan prostat saat pembedahan yang juga dikenal dengan prostatectomy radikal membutuhkan waktu sampai tujuh kali untuk memperoleh kenormalannya kembali, pre-operative erectile pada pria berfungsi untuk menerima obat tanpa khasiat medis karena alasan psikologis, ketidakaktifan, ataupun narkotik.
Penelitian tersebut juga menyarankan pria yang mengalami gangguan erectile, bahwa Viagra juga dapat mencegah sebuah kondisi saat digunakan untuk pertama kali, tutur Dr. Padma-nathan Harin dari Universitas California Selatan di Los Angeles pada Reuters Health.
"Hasil dari penelitian tersebut begitu dramatik karena setiap pria yang mengalami prostatectomy radikal (pengangkatan prostat secara keseluruhan) harus menganggap hal tersebut jika memang mereka tertarik untuk tetap mempertahankan ereksi," tambah Padma-Nathan.
Terdapat bentuk-bentuk terbaru pada operasi yang tidak melibatkan pemotongan saraf yang mengarah ke Mr. P yang sangat berperan penting saat ereksi, bahkan bisa menimbulkan “nerve-sparing" pada prostatectomy radikal yang bisa melukai saraf tersebut dan menimbulkan masalah baru.
Saat menjalani prosedur tersebut, para peneliti meminta 23 dan 28 orang lelaki untuk mengkonsumsi 50 miligram dan 100 miligram Viagra setiap malam selama sembilan bulan yang dimulai empat minggu setelah menjalani operasi. Sedangkan 25 pria yang lain akan meminum placebo dalam jangka waktu yang sama. Dan tak seorangpun dari mereka mengetahui apa yang mereka konsumsi, entah itu Viagra atau placebo.
Semua lelaki tersebut memiliki ereksi normal sebelum melakukan operasi.
Sesudah sembilan bulan menjalani perawatan, para peserta percobaan tersebut akan melewati delapan minggu lainnya tanpa menjalani pengobatan sama sekali.
Padma-Nathan dan rekannya menemukan bahwa 27% kaum lelaki yang telah mengkonsumsi Viagra – tanpa menghiraukan dosis – telah memperoleh kembali ereksi penuh, sesuai dengan yang mereka laporkan sebelum menjalani operasi, yang dijumpai pada 4% pria yang mengkonsumsi placebo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar