Keracunan makanan, bisa terjadi setiap saat, tanpa pernah mengenal musim. Bahkan keracunan makanan sering diidentikkan dengan musibah massal. Pasalnya, keracunan makanan sering iidentikan dengan makanan di restoran, hidangan di perkimpoian, dan lain-lain. Artinya keracunan makanan, jika menelan korban, bisa menelan korban lebih dari satu orang.
Tetapi bukan berarti keracunan makanan harus diidentik dengan musibah massal. Makanan yang dimasak di rumah pun tidak luput dari kemungkinan terkandung racun. Bedanya, keracunan makanan yang ditimbulkan dari makanan,di rumah ini hanya memakan korban lebih sedikit, misalnya satu atau dua orang saja. Selain itu, gejala yang timbul pun lebih ringan sehingga sering disalahartikan dengan penyakit lainnya, misalnya masuk angin.
Namun berawal dari kesalahan kecil ini ada pula beberapa kasus yang sampai meninggal. Mungkin Anda pernah membaca headlinedi media harian yang berbunyi : “Akibat mengonsumsi jamur, dua orang meninggal.”
Berikut ini merupakan langkah-langkah pencegahan terhadap keracunan makanan yang dapat dilakukan di rumah. Langkah terpenting adalah dengan menjaga kebersihan bahan makan, alat masak, dan tangan, sebelum, selama, dan setelah memasak.
1. Membeli
- Daging, ikan, sayuran, dan bahan mentah lainnya pilih yang segar.
- Untuk makanan kemasan, perhatikan baik-baik tanggal kadaluwarsanya. Jika makanan dikemas dalam kaleng, perhatikan apakah kalengnya dalam keadaan utuh.
- Pada saat membeli, masukkan bahan-bahan yang mengandung air, misalnya daging, tahu, ke dalam plastik sedemikian rupa jangan sampai tumpah, dan pisahkan dari bahan yang lain.
2. Penyimpanan di rumah
- Setelah sampai rumah, segera simpan bahan-bahan yang dibekukan ke dalam kulkas atau freezer.
- Jangan menyimpan makanan terlalu banyak di dalam kulkas. Idealnya sisakan 30 persen untuk sirkulasi udara.
- Suhu udara ideal untuk kulkas < 10ºC, dan untuk freezer <15ºC.
- Masukkan daging dan ikan ke dalam plastik tertutup agar airnya tidak mengenai bahan makanan lain.
3. Persiapan
- Cek dapur, misalnya tempat sampah, lap kering yang bersih, sabun cuci tangan, dan lain-lain.
- Selalu cuci tangan sampai bersih.
- Cuci kembali tangan setelah memegang daging, ikan, telur, dan lain-lain.
- Air dari ikan atau daging jangan sampai mengenai masakan yang sudah jadi, dan bahan-bahan yang dikonsumsi mentah, misalnya daun selada, kacang panjang untuk lalapan, dan lain-lain.
- Cuci bersih telenan yang digunakan sebagai alas untuk memotong ikan atau daging mentah. Setelah itu, bilas dengan air hangat.
- Sebaiknya sediakan telenan secara khusus, misalnya untuk memotong daging dan ikan, sayuran, makanan jadi, dan lain-lain.
- Sayuran kemasan juga harus dicuci bersih sebelum diolah.
- Untuk mencairkan bahan yang dibekukan, gunakan microwave. Selain itu dapat juga dengan menggunakan air. Caranya, masukkan bahan tersebut ke dalam wadah tertutup, aliri dengan air bersih.
- Cairkan bahan sekedarnya saja, sesuai yang dibutuhkan. Bahan yang tidak digunakan simpan kembali di dalam kulkas, dan bahan yang digunakan segera diolah.
- Cuci bersih semua peralatan masak setelah digunakan, misalnya pisau, telenan, alat makan, dan lain-lain.
- Merendam peralatan dengan air pemutih selama semalam dapat menghilangkan racun. Selain itu juga dapat dengan cara membilas peralatan dengan air hangat atau air mendidih.
4. Pengolahan
- Sebelum mulai memasak, cek sekali lagi keadaan dapur. Perhatikan kebersihan dapur, terutama lantainya. Selain itu juga siapkan benda-benda penunjang, misalnya lap kering, sabun cuci tangan, tempat sampah, dan lain-lain.
- Basuh tangan sebelum mulai memasak.
- Masak makanan sampai matang benar. Idealnya, suhu makanan yang di masak adalah 75ºC, kemudian dimasak lagi selama 1 menit atau lebih.
- Masakan yang telah jadi, bila didiamkan dalam keadaan terbuka ada kemungkinan untuk dihinggapi bakteri. Olah karena itu, sisa masakan yang telah jadi sebaiknya dimasukkan dalam kulkas.
5. Mengonsumsi
- Cuci tangan dengan bersih sebelum duduk di meja makan.
- Nikmati makanan yang diolah dengan bersih dengan tangan yang bersih dan alat makan yang bersih.
- Makan masakan panas ketika masih panas, dan makanan dinigin saat dingin. Idealnya, untuk masakan panas bersuhu 65ºC, dan makanan dingin <10ºC.
6. Makanan yang tersisa
- Sebelum membereskan sisa makanan, cuci tangan dengan bersih.
- Simpan sisa makanan pada wadah yang bersih.
- Jangan menyimpan makanan sisa dalam waktu lama. Bila sekiranya tidak dapat segera dihabiskan, sebaiknya dibuang saja.
- Saat memanaskan makanan sisa pun, panaskan dengan cukup. Idealnya sampai mencapai suhu >75ºC. Untuk masakan berkuah, misalnya sup, panaskan sampai air kuah mendidih.
- Bila rasanya berubah, sebaiknya segera buang.
Kunci untuk menghindari keracunan makanan adalah dengan tiga hal, yaitu menjaga agar makanan tidak dihinggapi bakteri, menjaga agar bakteri yang terdapat pada makanan tidak bertambah, dan membunuh bakteri yang terdapat pada makanan.
Enam langkah yang disebutkan di atas merupakan cara mudah dan praktis untuk memenuhi ketiga cara pencegahan tersebut. Bila keenam langkah itu dilakukan dengan benar, diharapkan kita dapat mengindari keracunan makanan.
Tetapi bukan berarti keracunan makanan harus diidentik dengan musibah massal. Makanan yang dimasak di rumah pun tidak luput dari kemungkinan terkandung racun. Bedanya, keracunan makanan yang ditimbulkan dari makanan,di rumah ini hanya memakan korban lebih sedikit, misalnya satu atau dua orang saja. Selain itu, gejala yang timbul pun lebih ringan sehingga sering disalahartikan dengan penyakit lainnya, misalnya masuk angin.
Namun berawal dari kesalahan kecil ini ada pula beberapa kasus yang sampai meninggal. Mungkin Anda pernah membaca headlinedi media harian yang berbunyi : “Akibat mengonsumsi jamur, dua orang meninggal.”
Berikut ini merupakan langkah-langkah pencegahan terhadap keracunan makanan yang dapat dilakukan di rumah. Langkah terpenting adalah dengan menjaga kebersihan bahan makan, alat masak, dan tangan, sebelum, selama, dan setelah memasak.
1. Membeli
- Daging, ikan, sayuran, dan bahan mentah lainnya pilih yang segar.
- Untuk makanan kemasan, perhatikan baik-baik tanggal kadaluwarsanya. Jika makanan dikemas dalam kaleng, perhatikan apakah kalengnya dalam keadaan utuh.
- Pada saat membeli, masukkan bahan-bahan yang mengandung air, misalnya daging, tahu, ke dalam plastik sedemikian rupa jangan sampai tumpah, dan pisahkan dari bahan yang lain.
2. Penyimpanan di rumah
- Setelah sampai rumah, segera simpan bahan-bahan yang dibekukan ke dalam kulkas atau freezer.
- Jangan menyimpan makanan terlalu banyak di dalam kulkas. Idealnya sisakan 30 persen untuk sirkulasi udara.
- Suhu udara ideal untuk kulkas < 10ºC, dan untuk freezer <15ºC.
- Masukkan daging dan ikan ke dalam plastik tertutup agar airnya tidak mengenai bahan makanan lain.
3. Persiapan
- Cek dapur, misalnya tempat sampah, lap kering yang bersih, sabun cuci tangan, dan lain-lain.
- Selalu cuci tangan sampai bersih.
- Cuci kembali tangan setelah memegang daging, ikan, telur, dan lain-lain.
- Air dari ikan atau daging jangan sampai mengenai masakan yang sudah jadi, dan bahan-bahan yang dikonsumsi mentah, misalnya daun selada, kacang panjang untuk lalapan, dan lain-lain.
- Cuci bersih telenan yang digunakan sebagai alas untuk memotong ikan atau daging mentah. Setelah itu, bilas dengan air hangat.
- Sebaiknya sediakan telenan secara khusus, misalnya untuk memotong daging dan ikan, sayuran, makanan jadi, dan lain-lain.
- Sayuran kemasan juga harus dicuci bersih sebelum diolah.
- Untuk mencairkan bahan yang dibekukan, gunakan microwave. Selain itu dapat juga dengan menggunakan air. Caranya, masukkan bahan tersebut ke dalam wadah tertutup, aliri dengan air bersih.
- Cairkan bahan sekedarnya saja, sesuai yang dibutuhkan. Bahan yang tidak digunakan simpan kembali di dalam kulkas, dan bahan yang digunakan segera diolah.
- Cuci bersih semua peralatan masak setelah digunakan, misalnya pisau, telenan, alat makan, dan lain-lain.
- Merendam peralatan dengan air pemutih selama semalam dapat menghilangkan racun. Selain itu juga dapat dengan cara membilas peralatan dengan air hangat atau air mendidih.
4. Pengolahan
- Sebelum mulai memasak, cek sekali lagi keadaan dapur. Perhatikan kebersihan dapur, terutama lantainya. Selain itu juga siapkan benda-benda penunjang, misalnya lap kering, sabun cuci tangan, tempat sampah, dan lain-lain.
- Basuh tangan sebelum mulai memasak.
- Masak makanan sampai matang benar. Idealnya, suhu makanan yang di masak adalah 75ºC, kemudian dimasak lagi selama 1 menit atau lebih.
- Masakan yang telah jadi, bila didiamkan dalam keadaan terbuka ada kemungkinan untuk dihinggapi bakteri. Olah karena itu, sisa masakan yang telah jadi sebaiknya dimasukkan dalam kulkas.
5. Mengonsumsi
- Cuci tangan dengan bersih sebelum duduk di meja makan.
- Nikmati makanan yang diolah dengan bersih dengan tangan yang bersih dan alat makan yang bersih.
- Makan masakan panas ketika masih panas, dan makanan dinigin saat dingin. Idealnya, untuk masakan panas bersuhu 65ºC, dan makanan dingin <10ºC.
6. Makanan yang tersisa
- Sebelum membereskan sisa makanan, cuci tangan dengan bersih.
- Simpan sisa makanan pada wadah yang bersih.
- Jangan menyimpan makanan sisa dalam waktu lama. Bila sekiranya tidak dapat segera dihabiskan, sebaiknya dibuang saja.
- Saat memanaskan makanan sisa pun, panaskan dengan cukup. Idealnya sampai mencapai suhu >75ºC. Untuk masakan berkuah, misalnya sup, panaskan sampai air kuah mendidih.
- Bila rasanya berubah, sebaiknya segera buang.
Kunci untuk menghindari keracunan makanan adalah dengan tiga hal, yaitu menjaga agar makanan tidak dihinggapi bakteri, menjaga agar bakteri yang terdapat pada makanan tidak bertambah, dan membunuh bakteri yang terdapat pada makanan.
Enam langkah yang disebutkan di atas merupakan cara mudah dan praktis untuk memenuhi ketiga cara pencegahan tersebut. Bila keenam langkah itu dilakukan dengan benar, diharapkan kita dapat mengindari keracunan makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar