Rabu, 07 Mei 2008

Sejak Awal 2008, Kasus DBD Turun di Jakarta

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan tren penurunan di sejumlah rumah sakit di wilayah DKI Jakarta sejak awal tahun hingga Mei 2008. "Dari catatan kami, puncak berjangkitnya DBD terjadi pada Desember 2007 dan mulai menurun sejak memasuki tahun 2008," kata Humas Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan, Ina, di Jakarta, Selasa.

Sebagai perbandingan, ujar Ina, bila pada Desember 2007 dalam satu hari bisa mencapai hingga 100 pasien DBD, maka pada Mei 2008 jumlahnya adalah sekitar 50 orang per hari. Sedangkan jumlah pasien di RS Fatmawati secara keseluruhan per bulan pada tahun 2008 adalah 546 orang pada Januari, 428 orang pada Februari, 335 orang pada Maret, dan 368 orang pada April.

Selain itu, ia juga mengemukakan, hingga kini masih belum diperlukan tempat tidur ekstra meski pihaknya telah mempersiapkan hal itu seandainya terjadi lonjakan pada musim pancaroba kini. Sementara itu, senada dengan RS Fatmawati, Rumah Sakit Pasar Rebo di Jakarta Timur juga mengalami tren penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Kini jumlah pasien DBD hanya sekitar 20 orang, menurun dibandingkan sebelumnya sehingga kami juga tidak membutuhkan tambahan tempat tidur," kata Dr Dasro dari bagian informasi RS Pasar Rebo. Sebelumnya, jumlah pasien di Rumah Sakit Tarakan Jakarta Pusat juga semakin mengecil dari 59 pasien pada 28 April menjadi 49 pasien pada 5 Mei.

Direktur Rumah Sakit Koja Jakarta Utara, Nur Abadi mengatakan, pada tahun 2008 ini pihaknya masih belum menemukan lonjakan penderita DBD seperti pada tahun 2007.Namun demikian, ia menginginkan agar warga tetap mewaspadai periode musim pancaroba yang kemungkinan masih akan berlanjut hingga bulan Mei. Dari sejumlah rumah sakit tersebut, ditemukan bahwa perbandingan antara jumlah pasien dewasa dan anak-anak rata-rata adalah sekitar 2 : 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar