Selasa, 13 Mei 2008

Serum Dapat Sembuhkan Sejumlah Pasien SARS

Serum yang diambil dari darah pasien pengidap sindrom pernafasan sangat akut (SARS) telah menjadi obat penangkal yang cukup efektif dalam mengobati beberapa pasien yang sebelumnya tidak memberikan reaksi terhadap obat anti-virus, dokter Hong Kong mengatakan Rabu.

Namun mereka mengatakan sejauh ini uji secara standard akan diperlukan untuk membuktikan pengobatan dengan serum tersebut dapat dijadikan sebagai pengganti pengobatan sebelumnya yaitu pemberian Ribavirin dan steroid.

Dokter Gregory Cheng, profesor ahli terapi kedokteran di Universitas Cina mengatakan bahwa 20 orang pasien yang gagal merespons terhadapat pengobatan Rivabirin, diberikan serum SARS, sementara 20 pasien lainnya menerima steroid dalam dosis tinggi.

Serum SARS diambil dari pasien SARS yang telah dikembangkan antibodinya setelah dinyatakan sembuh dari penyakit yang mematikan itu.

"Dari mereka yang diberi serum sebagian besar sembuh dan dapat kembali pulang ke rumah setelah menjalani perawatan selama 21 hari," kata Cheng sambil mengatakan pengobatan dengan pemberian serum sejauh ini tidak menunjukkan adanya efek samping.

Sejak SARS dinyatakan mewabah pertama kali tujuh pekan lalu tercatat 193 orang meninggal sementara 1.646 orang terinfeksi.

Kenaikan jumlah penderita ke tingkat parah telah menimbulkan kekhawatiran dan keraguan akan keefektifan pemberian obat anti-virus Rivabirin yang membawa efek samping yang cukup serius yaitu kerusakan pada hati dan jantung.

Cheng mengatakan 70 orang pasien yang menerima serum 70% diantaranya sembuh setelah melewati perawatan 21 hari namun hal ini tidak dapat membuktikan bahwa pengobatan dengan serum benar-benar efektif.

Ia mengatakan pasien yang sudah lama dirawat di rumah sakit dan dalam keadaan stadium lanjut tidak menunjukkan hasil yang diharapkan karena itu ia mengatakan sejumlah tes dan penelitian tingkat lanjut perlu dilakukan tetapi pengobatan dengan serum dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif.

Sementara itu pihak Gereja Katolik Roma Filipina memerintahkan Rabu agar Gereja menenangkan umatnya yang dicekam ketakutan dan kepanikan akibat rasa takut berlebihan akan SARS.

Uskup agung Jaime Sin mengatakan hal yang dapat kita lakukan adalah menenangkan para jemaat kita bahwa tidak perlu panik dan ketakutan menghadapi wabah itu.

"Kondisi seperti ini akan membawa masyarakat kita kedalam keadaan yang berisiko tinggi karena kurangnya informasi dan penerangan tentang penyakit itu,

Departemen kesehatan Filipina melaporkan tujuh kasus terinfeksi baru Selasa kemarin sehingga jumlah penderita di Filipina menjadi 10 orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar