Selasa, 13 Mei 2008

Serba Serbi Kondom (3)

Amankah memakai kondom saat bercinta di kolam renang atau bath up? Ternyata saat dipakai di air, kondom tidak bisa mencapai fungsi maksimalnya. Demikian pula pemakaian vaseline sebagai pelumas saat memakai kondom, justru akan merusak kondom itu. Tanya jawab masih seputar kondom ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab:

Tanya (T): Apakah kondom yang tertinggal didalam “Miss V” dapat menyebabkan infeksi?

Jawab (J): Terkadang terjadi kasus, kondom yang dipakai hilang atau tertinggal didalam “Miss V’. Saat si wanita sedikit relaks, kondom bisa diambil dengan cara menjepitnya dengan jari.

Hal ini sangat memungkinkan terjadinya infeksi pada organ seksual si wanita. Jadi bila kondom tertinggal didalam segeralah mengeluarkannya. Dan bila Anda tidak bisa mengeluarkannya sendiri maka segera hubungi dokter.

Karena jika dibiarkan kondom itu dapat bergerak menuju kedalam “Miss V” dan anus.Untuk mencegah hal ini, tahan kondom saat Anda mengalami ejakulasi.

T: Bagaimana cara memilih kondom yang benar-benar efektif, yang tidak berbau dan tidak menyembul keluar saat dipakai?

J: Saat ini dipasaran, banyak tersedia kondom yang bermutu dan berkualitas bagus, bahkan ada beberapa diantara mereka yang menyediakan sample bagi konsumen. Namun banyak juga yang dijual dalam kemasan. Berikut ini adalah tips untuk membantu menentukan kondom yang baik :

- Jika dipakai dengan benar dan konsisten, maka kondom akan dapat berfungsi dengan baik.

- Pakailah pelumas yang memiliki kandungan air untuk mencegah kebocoran dan terkoyak. Sebagian besar kondom terbuat dari lateks (yang merupakan bahan yang diambil dari serat pohon) dan tersedia dalam berbagai teksture, warna, kelenturan dan ketebalan. Namun ada juga kondom yang terbuat dari polyurethane dan dari kulit kambing (protein binatang) yang harganya jauh lebih mahal

- Kondom lateks adalah pencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual termasuk HIV. Kondom ada yang memiliki pelumas, ada juga yang tidak (khusus bagi orang yang alergi terhadap pelumas) dan ada juga yang mengandung nonoxynol-9 yang berfungsi untuk membunuh sperma. Nonoxynol-9 adalah zat yang menghambat pergerakan sperma sehingga baik untuk pencegahan kehamilan. Namun penelitian membuktikan saat kondom sobek atau bocor, nonoxynol-9 dalam kondom tidak mampu berfungsi secara baik. Selain itu Nonoxynol-9 juga berfungsi sebagai microbiside (zat yang membunuh kuman dan bakteri). Sayang ketika dilakukan penelitian lebih lanjut terbukti nonoxynol-9 dapat pula menjadi media bagi penyebaran virus HIV.

- Bagi orang yang alergi terhadap zat pembunuh sperma, disarankan ia memakai kondom kering.

Polyurethane terbuat dari bahan semacam plastik. Produknya dapat digunakan oleh wanita dan pria, direkomendasikan pada orang yang memiliki alergi terhadap lateks. Kondom ini tidak berwarna, tidak terlalu lentur dan bisa dipadu dengan pelumas yang berbahan air.

Kondom ini menghasilkan panas alami yang dapat meningkatkan sensasi pada sang pemakai. Para pakar kesehatan menganjurkan pemakaian kondom ini untuk mencegah kehamilan dan menghambat penularan penyakir seksual, meskipun saat ini tengah diadakan penelitian lebih lanjut tentang bahan plastik yang dipakainya.

Model kondom yang tertua adalah kulit kambing, yang terbuat dari protein binatang. Kondom ini memiliki pori yang sangat kecil untuk menghadang peredaran sperma, namun pori tersebut cukup besar untuk dapat meloloskan virus penyakit seksual menular.

Kondom tersedia dalam bermacam-macam rasa, misalnya manis gula,sirup dan lainnya yang dapat meningkatkan PH didalam “Miss V”. Mereka dapat dipakai dalam hubungan oral seks bagi pria, namun tidak disarankan dalam pemakaian anal seks.

Ada juga kondom yang dapat bersinar dalam gelap, namun disarankan untuk tidak memakainya dalam hubungan anal atau oral seks, karena kondom ini belum memenuhi standar dari Badan Pengawasan Makanan dan Obat. Tidak ada salahnya jika Anda mengikuti perkembangan rating kondom.

Laporan yang secara rutin dikeluarkan yayasan konsumen selalu merekomendasikan mana kondom yang baik dan mana yang seharusnya tidak digunakan.

Nah setelah mengetahuinya, kini saatnya Anda menentukan pilihan kondom yang akan dipakai. Sebelumnya bicarakan juga bersama pasangan, sehingga waktu mencobanya akan menjadi saat yang menyenangkan. Ingatlah untuk selalu memperhatikan masa kadaluarsa kondom agar selalu merasa aman.

T: Benarkah anggapan bahwa polyurethane lebih baik dari pada lateks, karena lebih tipis dan merupakan penghantar panas yang baik?

J: Polyurethane adalah kondom yang dapat dipakai untuk mengontrol kehamilan dan juga mencegah penularan penyakit seksual. Polyurethane adalah alat kontrasepsi yang direkomendasikan bagi mereka yang alergi terhadap lateks, namun bagus juga bila digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki masalah dengan lateks.

T: Bisakah pelumas berbahan air diganti dengan vaselin?

J: Vaseline adalah petroleum jelly, yang tidak sama substansinya dengan air. Cobalah oleskan vaselin pada tangan lalu cuci dengan air, vaselinnya tidak terkikis bukan? Bahkan ini menjadikannya semakin rata, sehingga bakteri akan menempel dengan mudah. Demikian juga saat vaselin dioleskan pada kondom, akan merusak lapisan kondomnya. Sebenarnya vaselin hanya digunakan untuk mengatasi masalah kulit kering.

Jadi pakailah pelumas yang memiliki kandungan air (jangan yang memiliki kandungan minyak), karena ini akan meningkatkan kepuasan yang Anda rasakan

T: Amankah jika melakukan hubungan seks didalam kolam renang?

Sebenarnya kondom tidak didesain untuk dipakai saat berada dikolam renang atau bath tub ataupun ditempat yang berair lainnya. Seks yang dilakukan dalam air tidaklah aman, karena :

- Zat pembunuh sperma akan tercuci oleh air

- Air mengandung bahan kimia, kandungan garam dan bakteri yang akan terdorong masuk kedalam “Miss V” saat berhubungan. Ini akan menimbulkan iritasi dan infeksi.

Kondom lateks harus dijauhkan dari sinar matahari dan juga air,, karena keduanya dapat merusakkan lateks

Air yang berada diantara kondom dan “Mr.P” dapat menyebabkan selipBahan yang memiliki kandungan minyak seperti sun block, samphoo, conditioner dan sabun berkemungkinan besar merusak lateks.

Namun bagaimanapun juga memakai kondom saat berhubungan dalam kolam renang ataupun bath tub lebih baik, daripada tidak memakai sama sekali

T: Kapan waktu yang tepat untuk memasang kondom?

J: Berhubungan yang paling aman adalah dengan menggunakan kondom, maka selalu siapkan kondom baru pada “Mr.P” yang tengah bereksi, sebelum melakukan anal atau oral seks. Jika Anda terlambat memasangnya, risiko untuk hamil dan tertular penyakit seksual akan sangat besar sekali.

Para pria sebaiknya memasang kondom sebelum memulai berhubungan sambil menunggu pasangannya siap berpenetrasi. Ide yang bagus juga jika Anda menyimpan ekstra kondom untuk cadangan?

Siapa yang akan memasang kondomnya? ini terserah Anda dan pasangan . Pria bisa memasang sendiri, atau bila merasa nyaman, pria dapat meminta pasangannya untuk memasangkannya. Agar lebih menarik, kondom itu tidak boleh dipegang dengan tangan. Tergantung kreativitas pasangan anda, bisa dengan mulut dan lidah, tapi hati-hati agar tidak sampai mengoyaknya.

Jangan lupa terkadang ada pria yang memakai kondom yang tidak berpelumas, maka tambahkan pelumas yang memiliki kandungan air sebelum melakukan penetrasi.

T: Amankah memakai kondom yang nyaris beku karena udara dingin?

J: Kondom yang terkena udara dingin dalam jangka waktu tertentu, masih bisa digunakan. Untuk selanjutnya simpanlah kondom didalam temperatur yang dianjurkan.

Idealnya kondom disimpan di tempat yang sejuk, kering dan jauh dari sinar matahari untuk menghindari kerusakan.

Sama halnya seperti sayur dan buah jika disimpan dalam suhu panas atau dingin, teksturnya dan kelembapannya akan berubah. Kondom juga demikian. Jika Anda menemukan kondom disimpan dalam suhu yang sangat dingin ataupun sangat panas, potonglah separo sehingga tidak bisa digunakan lagi, atau buanglah.

Mengapa demikian? Karena setelah beberapa waktu tersimpan dalam temperature yang tidak sesuai maka lateks dapat berubah menjadi kasar dan mengendur, sehingga tidak efektif lagi bila digunakan sebagai pencegah kehamilan ataupun penghambat penularan penyakit seksual.

Ketika suhu atau temperatur menurun atau memanas, meskipun kelihatannya baik, namun kondom itu menjadi tiak efektif seperti sebelumnya.

T: Apakah pelumas kondom yang mengandung silikon bagus untuk kesehatan?

J: Hampir semua kondom yang ada dipasaran memiliki kandungan silikon. Silikon adalah bahan sintetis yag sering digunakan dalam industri. Pelumas silikon bahkan lebih licin daripada pelicin yang memiliki kandungan air. Inilah alasan mengapa silikon lebih banyak dipakai dalam dunia industri.

Pelumas merupakan alternatif dari pelumas berbahan air, yang lebih direkomendasikan daripada pelumas yang memiliki kandungan minyak. Silikon aman digunakan pada kondom dari lateks dan polyurethane. Namun untuk alat bantu seks sebaiknya tidak memilih yang memiliki kandungan silikon.

Silikon tidak mempengaruhi tubuh dan tidak juga mempengaruhi kulit bila digunakan sewajarnya. Toh dalam kehidupan sehari-hari Anda juga dapat menemukan silikon di sekitar Anda, misalnya dalam panci sup.

Pelumas silikon tidak dapat luntur. Sesudah Anda melakukan hubungan seks dalam air, memerlukan usaha ekstra saat membersihkannya. Bagaimanapun juga nikmatilah penggunaan kondom yang berbahan silicon.

T: Haruskah memakai kondom meskipun masih perjaka?

J: Meskipun Anda baru pertama kali berhubungan seks, usahakan untuk memakai kondom. Karena siapa tahu, anda atau pasangan pernah melakukan oral seks dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus.

Memakai kondom sangat menyenangkan, apalagi bila Anda baru pertama kali menggunakannya dan bisa juga menghapuskan rasa tidak nyaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar