Rabu, 26 Maret 2008

Keguguran terus

Tanya:

Begini, saya dan suami telah menikah 3 tahun, tapi hingga kini belum diberikan oleh Yang Kuasa keturunan. Saya pernah keguguran hingga dua kali, dan keduanya dikuret sama dokter spesialis di kotaku. Padahal, setelah enam bulan menikmati waktu itu saya langsung hamil, tapi ya itu tadi, keguguran.

Pada keguguran kedua, oleh dokter bayi saya (waktu itu umurnya baru 2 bulan) dinyatakan mati. Nah, dinyatakan tidak berkembang bahkan mengecil dan akhirnya dinyatakan mati.

Pertanyaan saya:

1. Apakah saya memiliki kelainan atau penyakit di rahim, padahal oleh dokter rahim saya dinyatakan bagus?

2. Apakah keguguran juga bisa disebabkan oleh kualitas sperma yang kurang baik? Bagaimana caranya untuk mengetahui bagus tidaknya kualitas sperma?

3. Setelah mengalami 2 kali keguguran, secara medis apakah saya bisa punya anak? Terima masih atas jawabannya.

Yanti

Jawab:

1. Jika dokter menyatakan rahim Anda sehat, mungkin memang benar-benar sehat. Kalau Anda ragu, Anda bisa memeriksakannya ke dokter lain, sekedar untuk pembanding. Siapa tahu dokter kedua menemukan sesuatu yang tidak ditemukan oleh dokter pertama. Tapi umumnya keguguran disebabkan oleh karena adanya kelainan kromoson sehingga janin tidak berkembang, mati dan 'dibuang' oleh tubuh. Kenapa bisa terjadi kelainan kromosom, sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.

2. Umumnya kualitas sperma dihubungkan dengan kemampuannya membuahi telur, bukan pada perkembangan janin. Jika lelaki bisa membuat perempuan hamil, biasanya dikatakan spermanya cukup berkualitas. Untuk mengetahui kualitas sperma suami Anda, bisa diperiksakan ke laboratorium.

3. Jika kuretnya tidak menimbulkan masalah pada rahim, kemungkinan hamil lagi masih sangat besar. Hanya kemungkinan keguguran lagi juga sama besarnya. Selain kelainan kromosom, kasus terbanyak kedua adalah karena kelelahan. Karena itu cobalah dalam kehamilan tiga bulan pertama Anda mengurangi aktivitas dan lebih banyak istirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar