Jumat, 28 Maret 2008

ASI, Sumber DHA dan ARA Terbaik

ISTILAH DHA dan ARA mungkin sudah tak asing lagi khususnya di antara para orang tua yang memiliki bayi. DHA (Docosahexaenoic acid) dan ARA (arachinoid acid) adalah asam lemak yang sangat penting (esensial) dan diperlukan bayi guna perkembangan otak dan ketajaman penglihatan.

Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat mulai mengenal istilah asam lemak ini justru dari iklan susu formula, di mana hampir semua produsen berlomba memperbanyak kandungan dua jenis asam lemak ini pada setiap produknya. Biasanya, susu formula yang mengandung DHA dan ARA harganya realtif lebih mahal dibandingkan yang tidak mengandung asam lemak tersebut.

Padahal, DHA dan ARA sebenarnya merupakan dua di antara sekian banyak jenis nutrisi penting yang secara alami banyak terdapat dalam Air Susu Ibu. Bahkan kalaupun dibandingkan susu formula yang diperkaya dua asam lemak ini, kandungan DHA dan ARA dalam ASI masih jauh lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

¨DHA dan ARA banyak terdapat dalam ASI dengan komposisi yang sangat seimbang dan paling cocok buat bayi. Jadi bisa dikatakan, ASI merupakan sumber DHA dan ARA paling baik dan tak bisa ditandingi oleh susu formula apapun,¨ ungkap Dr. Hardiono D Pusponegoro, SpA(K) , dari Divisi Saraf Anak Departemen Kesehatan Anak FKUI/RSCM, di Jakarta.

Dr. Hardiono menyatakan, meskipun kini banyak beredar susu formula yang mengklaim mengandung DHA dan ARA, tetapi belum tentu akan memberi dampak yang baik dan maksimal bagi pertumbuhan otak dan kecerdasan anak.

¨Hampir semua produsen susu formula memasukkan berbagai benda dalam produknya tapi jumlahnya sedikit-sedikit. Padahal bila perbandingan DHA dan ARA dalam susu formula tidak tepat, hasilnya tidak akan baik bagi anak. Kecerdasannya tidak akan meningkat,¨ terangnya.

Sedangkan dalam ASI, lanjut Dr. Hardiono, kandungan DHA dan ARA sudah disesuaikan komposisinya secara alami . Prosentase dua jenis asam lemak ini menurut sebuah penelitian sangatlah bervariasi. Tetapi untuk di Indonesia, angkanya tidak jauh berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia.

¨Ya, sekitar 0,4 atau 0,5% dari total asam lemak. Tetapi meski jumlahnya sedikit, DHA dan ARA penting dalam perkembangan intelektual dan daya penglihatan anak,¨ tambahnya.

Dr Hardiono kembali mengingatkan bahwa ASI merupakan sumber nutrisi alami terbaik bagi bayi. Anak yang memperoleh ASI dari ibunya secara umum perkembangan otak dan jaringan sarafnya lebih baik daripada yang mendapatkan susu formula.

Melalui ASI, bayi akan mendapatkan DHA dan ARA yang diperlukan sebagai komponen utama lemak membran sel dan merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang (LC-PUFA) utama dalam sistem saraf pusat. DHA juga merupakan komponen utama membran sel fotoreseptor retina.

¨Otak tumbuh maksimal sejak 3 bulan terakhir dari masa kehamilan sampai kurang lebih usia 2 tahun. Karena itu, dalam periode tersebut bayi sebaiknya mendapat DHA dan ARA dalam jumlah cukup yang dapat diperoleh dari ASI,¨ ujarnya.

Guna memperoleh kandungan DHA dan ARA yang tinggi dalam ASI, para ibu hamil tentunya harus melakukan pola diet yang baik. Penelitian membuktikan bahwa ketika ibu mendapat tambahan DHA dalam dietnya, kandungan DHA dalam ASI juga akan meningkat.

Selama menyusui, ibu-ibu bisa memperbaiki kualitas DHA dan ARA dalam ASI nya dengan mengonsumsi makanan yang menjadi sumber DHA antara lain ikan laut (misalnya salmon), minyak ikan, daging dan telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar