BARANGKALI sering kita dengar operasi pembesaran payudara pada wanita. Pembesaran payudara dilakukan untuk menambah daya tarik seksual walau sesungguhnya masih banyak daya tarik wanita lainnya yang bisa ditonjolkan. Sebenarnya, meski jarang terungkap, pria juga melakukan hal yang sama, yaitu operasi pembesaran ukuran penis, terutama pria yang menganggap daya tarik seksualnya pada ukuran besar dan panjangnya penis.
Pada tahun 1993, Dr Melvyn Rosenstein, seorang ahli urologi asal Beverly Hills, memadukan kemampuannya dalam bidang urologi dengan seorang ahli pemasaran bernama Ed Tilden. Mereka mengembangkan Men’s Institute, sebuah institut penelitian untuk membuat operasi pembesaran dan pemanjangan penis. Sejak tahun 1991 Dr Rosenstein telah melakukan sekitar 15.000 operasi pada lebih dari 9.000 pria dengan paket seharga hingga 6.000 dollar AS.
Seperti halnya operasi pembesaran payudara, operasi penis juga menjadi bisnis besar. Institut tersebut dilaporkan menerima lebih dari 2.000 panggilan setiap hari di 26 cabang mereka dan lebih dari 150 operasi penis setiap bulannya. Mereka menghabiskan biaya sebesar 200.000 dollar per bulan untuk pemasangan iklan di surat kabar dan mulai menerima panggilan melalui telepon dari seluruh dunia.
Berbau Eksperimental
Besar kecilnya kemungkinan pria cenderung ikut melakukan operasi seperti itu daripada memilih tindakan lainnya merupakan rahasia yang dijaga ketat dan tidak pernah diungkap oleh departemen pemasaran Men’s Institute.
Dilaporkan, operasi tersebut hanya efektif sebagian saja. Pembesaran penis merupakan operasi paling efektif karena lemak dalam tubuh ditransfer ke dalam batang penis. Sejauh penelitian para urolog, daging kulit atau kepala penis tak bisa ditebalkan. Kalaupun bisa, proses ini hanya bisa menambah satu inci dari diameter lingkar penis. Bagaimanapun, hasil operasi ini masih bersifat sementara karena lemak tersebut bisa diserap ulang oleh tubuh.
Lebih dari itu, proses pemanjangan tersebut sebenarnya masih merupakan hal yang sedikit berbau kamuflase dan juga sedikit eksperimental. Sebab sebenarnya, sepertiga bagian penis ada di dalam tubuh. Operasi yang dilakukan ialah dengan cara melakukan pemotongan pada daging yang ada pada pangkal penis dengan maksud untuk lebih menonjolkan akar penis.
Ligamen (jaringan pengikat sendi) yang menahan penis pada sudut tegak digunting dan akar penis ditarik keluar dari dalam pelvis (tulang pinggul). Daerah rambut di kemaluan kemudian dikerat untuk menghindari penis masuk kembali ke dalam tubuh.
Sebenarnya panjang yang didapatkan tidak terlalu banyak (sekitar satu inci) selama ereksi, tapi masih bisa ditambah lagi jika penis dalam kondisi benar-benar ereksi (hingga tiga inci). Sebenarnya, peningkatan selama kondisi tersebut sama sekali tak berguna selama berhubungan seksual. Kendati demikian, operasi tersebut dilaporkan mampu memberikan dorongan psikologis tersendiri bagi pria, khususnya di lingkungan umum, seperti di ruang ganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar