DOKTER Anak dr. Attila Dewanti, Sp.A mengingatkan para ibu akan pentingnya Air Susu Ibu (ASI). Apalagi, ditengah kondisi lingkungan yang semakin tak bersahabat dengan kesehatan, ASI akan memberikan kekebalan pada tubuh anak. Manfaatnya, anak tidak akan rentan terhadap berbagai macam penyakit, kata dr. Attila, jangan buru-buru memutuskan memberikan susu sapi pada anak Anda.
"Anak kita anak manusia kan, Bu? Ya kalau anak manusia, dikasihnya ya susu yang juga berasal dari manusia, yaitu ASI. Kalau susu sapi, ya buat anak sapi. Betul kan? Tidak ada yang lebih baik dari ASI, walaupun anak kita diberikan susu formula yang paling mahal sekalipun," terang Attila dihadapan puluhan ibu, dalam seminar Pengaruh Global Warming Terhadap Kesehatan Anak, di Jakarta, Sabtu (7/6).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran UI itu kemudian memaparkan, ASI ekslusif harus diberikan bagi bayi selama 6 bulan pertama tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, ataupun air putih. "Juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. Setelah 6 bulan, baru mulai diberikan makanan pendamping ASI," lanjut dia.
Perbedaan susu pada ASI dan susu sapi, terletak pada kadar kandungan lemak, protein dan laktosanya. Kandungan ketiganya, lebih besar terkandung pada ASI dan akan mendukung ketahanan tubuh anak terhadap penyakit. Termasuk, akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Keuntungan psikologis pemberian ASI pada anak, akan menimbulkan ikatan emosional (emotional binding) antara ibu dan anak.
"Hubungan ibu dan bayi lebih erat dan penuh kasih sayang, ibu merasa lebih bahagia, bayi lebih jarang menangis, ibu berperilaku lebih peka dan lebih jarang menyiksa bayi. Untuk perkembangannya, anak akan menunjukkan uji kepintaran yang lebih baik," ujar Attila lagi.
Saranpun disampaikan Attila, untuk melindungi kesehatan dan menjaga tumbuh kembang anak secara baik di lingkungan yang semakin rentan penyakit. Diantaranya, seperti telah dipaparkannya yaitu pemberian ASI eksklusif, memberikan makanan dengan gizi seimbang dan imunisasi yang lengkap sejak baru lahir hingga dewasa.
"Pesan saya, kenali perubahan pada lingkungan kita. Karena selain genetik dan nutrisi, lingkungan juga akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak," kata Attila.
"Anak kita anak manusia kan, Bu? Ya kalau anak manusia, dikasihnya ya susu yang juga berasal dari manusia, yaitu ASI. Kalau susu sapi, ya buat anak sapi. Betul kan? Tidak ada yang lebih baik dari ASI, walaupun anak kita diberikan susu formula yang paling mahal sekalipun," terang Attila dihadapan puluhan ibu, dalam seminar Pengaruh Global Warming Terhadap Kesehatan Anak, di Jakarta, Sabtu (7/6).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran UI itu kemudian memaparkan, ASI ekslusif harus diberikan bagi bayi selama 6 bulan pertama tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, ataupun air putih. "Juga tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. Setelah 6 bulan, baru mulai diberikan makanan pendamping ASI," lanjut dia.
Perbedaan susu pada ASI dan susu sapi, terletak pada kadar kandungan lemak, protein dan laktosanya. Kandungan ketiganya, lebih besar terkandung pada ASI dan akan mendukung ketahanan tubuh anak terhadap penyakit. Termasuk, akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Keuntungan psikologis pemberian ASI pada anak, akan menimbulkan ikatan emosional (emotional binding) antara ibu dan anak.
"Hubungan ibu dan bayi lebih erat dan penuh kasih sayang, ibu merasa lebih bahagia, bayi lebih jarang menangis, ibu berperilaku lebih peka dan lebih jarang menyiksa bayi. Untuk perkembangannya, anak akan menunjukkan uji kepintaran yang lebih baik," ujar Attila lagi.
Saranpun disampaikan Attila, untuk melindungi kesehatan dan menjaga tumbuh kembang anak secara baik di lingkungan yang semakin rentan penyakit. Diantaranya, seperti telah dipaparkannya yaitu pemberian ASI eksklusif, memberikan makanan dengan gizi seimbang dan imunisasi yang lengkap sejak baru lahir hingga dewasa.
"Pesan saya, kenali perubahan pada lingkungan kita. Karena selain genetik dan nutrisi, lingkungan juga akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak," kata Attila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar