PERUBAHAN gaya hidup yang komprehensif termasuk diet yang lebih baik dan latihan fisik dengan takaran lebih dari biasa dapat meningkatkan tak hanya stamina dan kebugaran tubuh melainkan juga membawa perubahan besar yang dramatis pada tingkat genetik. Demikian diungkapkan para ilmuwan dari Amerika Serikat, Senin (16/6).
Dalam sebuah penelitian kecil, para ilmuwan ini meneliti sekitar 30 pria yang menderita kanker prostat dan memutuskan untuk tidak menjalankan pengobatan medis konvensional seperti bedah, radiasi atau terapi hormon.
Para pria ini menjalani tiga bulan perubahan gaya hidup yang cukup berarti antara lain dengan menjalani pola diet kaya buah, sayur, biji-bijian, produk kedelai, polong-polongan, latihan fisik yang moderat seperti berjalan kaki selama sejam setiap hari, manajemen stres selama sejam setiap hari dengan melakukan meditasi.
Seperti yang diharapkan, mereka berhasil menurunkan berat badan, tekanan darah dan menaik tingkat kesehatannya. Namun, lebih dari itu, para ilmuwan ini menemukan perubahan yang sangat berarti saat melakukan biopsi (pengambilan contoh jaringan) prostat sebelum dan sesudah perubahan gaya hidup.
Setelah tiga bulan, perubahan gaya hidup ini membawa perubahan aktivitas pada sekitar 500 gen--termasuk 48 gen yang aktif dan 453 gen yang kurang aktif.
Aktivitas gen yang mencegah timbulnya penyakit meningkat sementara sejumlah gen-gen yang meningkatkan timbulnya penyakit termasuk di dalamnya kanker prostat dan kanker payudara, justru tidak aktif. Demikian hasil penelitian ini diungkapkan dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Riset yang dipimpin oleh Dr. Dean Ornish, kepala Preventive Medicine Research Institute di Sausalito, California dan seorang penulis yang mempromosikan pentingnya perubahan gaya hidup bagi kesehatan.
"Ini temuan yang sangat menarik karena makin sering orang bilang, ooh semua ini ada dalam gen-gen saya, apa yang bisa saya lakukan? Jadi, ya Anda bisa melakukan banyak hal,"Ornish yang juga berafiliasi dengan Universitas California, San Fransisco mengatakan demikian di sebuah wawancara per telepon.
"Hanya dalam tiga bulan, saya dapat mengubah ratusan gen dalam tubuh saya dengan cara sederhana dengan apa yang saya makan dan bagaimana saya hidup. Benar-benar luar baisa," ujar Ornish. "Implikasi dari penelitian kami tak terbatas pada pria dengan kanker prostat."
Ornish mengatakan, para pria yang menghindari pengobatan konvensional untuk mengatasi kanker prostat untuk berbagai alasan dipisahkan dari penelitian ini. Namun, dalam membuat keputusan ini, mereka memperbolehkan para peneliti untuk melakukan biopsi sebelum dan sesudah menjalan i perubahan gaya hidup.
"Ini memberi kami kesempatan untuk mendapatkan alasan etis untuk melakukan biopsi lagi dalam waktu tiga bulan ke depan karena mereka membutuhkannya untuk melihat perubahan klinis (pada kanker prostat)," jelas Ornish.
Dalam sebuah penelitian kecil, para ilmuwan ini meneliti sekitar 30 pria yang menderita kanker prostat dan memutuskan untuk tidak menjalankan pengobatan medis konvensional seperti bedah, radiasi atau terapi hormon.
Para pria ini menjalani tiga bulan perubahan gaya hidup yang cukup berarti antara lain dengan menjalani pola diet kaya buah, sayur, biji-bijian, produk kedelai, polong-polongan, latihan fisik yang moderat seperti berjalan kaki selama sejam setiap hari, manajemen stres selama sejam setiap hari dengan melakukan meditasi.
Seperti yang diharapkan, mereka berhasil menurunkan berat badan, tekanan darah dan menaik tingkat kesehatannya. Namun, lebih dari itu, para ilmuwan ini menemukan perubahan yang sangat berarti saat melakukan biopsi (pengambilan contoh jaringan) prostat sebelum dan sesudah perubahan gaya hidup.
Setelah tiga bulan, perubahan gaya hidup ini membawa perubahan aktivitas pada sekitar 500 gen--termasuk 48 gen yang aktif dan 453 gen yang kurang aktif.
Aktivitas gen yang mencegah timbulnya penyakit meningkat sementara sejumlah gen-gen yang meningkatkan timbulnya penyakit termasuk di dalamnya kanker prostat dan kanker payudara, justru tidak aktif. Demikian hasil penelitian ini diungkapkan dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Riset yang dipimpin oleh Dr. Dean Ornish, kepala Preventive Medicine Research Institute di Sausalito, California dan seorang penulis yang mempromosikan pentingnya perubahan gaya hidup bagi kesehatan.
"Ini temuan yang sangat menarik karena makin sering orang bilang, ooh semua ini ada dalam gen-gen saya, apa yang bisa saya lakukan? Jadi, ya Anda bisa melakukan banyak hal,"Ornish yang juga berafiliasi dengan Universitas California, San Fransisco mengatakan demikian di sebuah wawancara per telepon.
"Hanya dalam tiga bulan, saya dapat mengubah ratusan gen dalam tubuh saya dengan cara sederhana dengan apa yang saya makan dan bagaimana saya hidup. Benar-benar luar baisa," ujar Ornish. "Implikasi dari penelitian kami tak terbatas pada pria dengan kanker prostat."
Ornish mengatakan, para pria yang menghindari pengobatan konvensional untuk mengatasi kanker prostat untuk berbagai alasan dipisahkan dari penelitian ini. Namun, dalam membuat keputusan ini, mereka memperbolehkan para peneliti untuk melakukan biopsi sebelum dan sesudah menjalan i perubahan gaya hidup.
"Ini memberi kami kesempatan untuk mendapatkan alasan etis untuk melakukan biopsi lagi dalam waktu tiga bulan ke depan karena mereka membutuhkannya untuk melihat perubahan klinis (pada kanker prostat)," jelas Ornish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar