Jumat, 27 Juni 2008

Siapkanlah, Agar Hari Tua Bahagia

SALAH satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup manusia Indonesia. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, maka populasi penduduk lanjut usia juga akan mengalami peningkatan secara bermakna. Pada tahun 2010, diperkirakan jumlah penduduk lansia di Indonesia sebesar 24 juta jiwa atau 9,77 persen dari total jumlah penduduk.

Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Budihardja pada seminar sehari bertema Lanjut Usia Sehat dan Mandiri di Tengah Masyarakat , Selasa (17/6), di Jakarta, menyatakan, dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) Depkes diharapkan usia harapan hidup meningkat dari 66,2 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,6 tahun pada tahun 2009 nanti.

Namun, peningkatan jumlah penduduk lansia diperkirakan akan diikuti dengan meningkatnya permasalahan kesehatan seperti masalah kesehatan indera pendengaran dan penglihatan dan kesehatan jiwa. Oleh karena itu, para lansia, keluarga, organisasi sosial, masyarakat dan dunia usia diharapkan dapat termotivasi dan tergerak untuk meningkatkan kesejahteraan lansia dengan mengembangkan jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial.

Pada lansia, lanjut Budihardja, terjadi kemunduran sel-sel lantaran proses penuaan yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif. Hal ini akan menimbulkan masalah kesehatan, sosial dan membebani perekonomian baik pada lanjut usia maupun pemerintah karena masing-masing penyakit itu perlu dana untuk terapi dan rehabilitasi.

Untuk itu, rencana hidup seharusnya sudah dirancang jauh sebelum memasuki masa lanjut usia, paling tidak individu sudah punya bayangan aktivitas apa yang akan dilakukan kelak sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Diharapkan, para lansia melakukan pola hidup sehat yakni dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, beraktivitas fisik atau olahraga secara teratur dan tidak merokok.

Sejauh ini, pemerintah, dalam hal ini Depkes, telah merumuskan berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang dapat menunjang derajat kesehatan serta mutu kehidupan lansia. Program pokok kesehatan menanamkan pola hidup sehat dengan memprioritaskan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, tanpa mengabaikan upaya pengobatan atau kuratif dan rehabilitatif. "Pelayanan bagi lansia miskin diupayakan untuk dapat diberikan gratis," kata Budihardja.

Melalui program kesehatan lansia, derajat kesehatan lansia dapat ditingkatkan agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak jadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Kita mengenal konsep successful aging yaitu keadaan lansia yang tercegah dari berbagai penyakit serta tetap berperan aktif dalam kehidupan dan memelihara fungsi fisik serta kognitif tinggi, ujarnya.

Hal ini berarti, para lansia masih dapat bekerja secara aktif terutama pada sektor informal, berbagi pengalaman dalam kebijaksanaan pendalaman spiritual dan kehidupan, serta mengoptimalkan kesempatan dalam keikutsertaan program kesehatan dan kes ejahteraan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup usia lanjut.

Dengan makin berkembangnya pengetahuan yang mempelajari tentang lansia (ilmu geriatri) melalui upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif, dengan sendirinya telah diupayakan agar para lansia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna. Dengan demikian, aspek-aspek yang dapat dikembangkan adalah upaya pencegahan agar proses menua dapat diperlambat, sebaliknya yang merasa sudah tua perlu dipulihkan agar tetap mampu mengerjaka n kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Dari hasil studi tentang kondisi sosial ekonomi dan kesehatan lansia yang dilaksanakan Komisi Nasional Lansia di 10 provinsi tahun 2006, diketahui bahwa penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah penyakit sendi, hipertensi, anemia dan katarak. Penyakit-penyakit itu merupakan penyebab utama disabilitas atau ketidakmampuan pada lansia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar